Monday, December 12, 2022

Come to Play : Perjalanan Hattrick di Thailand (Bangkok, Chiang Rai, Chiang Mai)

Sawadee ka thukkon~ 

Berhubung lagi semangat nulis, jadi pengen share juga cerita pas berpetualang ke Chiang Rai dan Chiang Mai. Udah lama aslinya pengen ke Chiang Rai dan Chiang Mai, baru kesampaian soalnya baru ada temen mbolang. Hehe.

Kami gak menghabiskan waktu lama di dua provinsi ini, masing-masing cuman sehari. Yang penting udah check point aja gitu. Oke, here's the story.  


Perjalanan ke Bangkok dimulai dari  Soekarno Hatta International Airport. Penerbangan siang, sampai di Singapore sore. Transit dulu sehari di Singapore. Perlu diceritain gak nih yang di Singapore? Gak usah aja ya, yang di Singapore nanti bakal aku bikin post terpisah, kalo gak mager. Wkwkwkw. Dari Singapore berangkat lagi ke Suvarnabhumi airport keesokan harinya. Nyampek BKK siang, langsung ke Wat Arun tanpa drop koper. Naik kapal nyebrang dikit. Disana bisa sewa kostum. Oiya, ini sewanya di yang sebelum naik kapal aja, lebih banyak varian yang lebih modern. Kalo yang di dalam area Wat Arun, lebih kuno. Harga sewa baju 200 BHT. Aslinya bisa tuh ditawar lagi, tapi karena aku lagi mager ya yaudah deh. Di Bangkok aku lebih ke jalan-jalan bebas aja sih. yang aku kunjungi bukan wisata mainstream para turis, karena tujuan ku kesini tahun ini lebih ke jalan-jalannya fangirl. Kalau mau ke tempat-tempat mainstream, bisa ke postingan ku yang ini dan yang ini. Basically, ongkos jalan-jalan di Bangkok tuh sama kayak biaya jalan-jalan di Jakarta. Biaya transport dan harga makanannya mirip sama di Jakarta. Tapi kayaknya lebih macetan Bangkok daripada Jakarta. Jakarta sekarang macetnya masih bisa diterima nalar. Makanan yang ku makan di Bangkok mostly makanan ready to eat yang aku beli dari 7-11. Hotel tempat aku stay namanya Movylodge hostel. Nyaman hotelnya. Staffnya ramah, fasih bahasa Inggris. Lokasi hotel sangat-sangat startegis jadi kalau mau kemana-mana gampang. Biaya akomodasi aku share di table ini ya, gak aku masukin biaya makan, jajan, dan oleh-oleh.



Selanjutnya, kami pengen bolang ke Chiang Rai. Ada beberapa alternatif transportasi yang kita pilih, bisa naik bus, kereta, atau pesawat. Berhubung waktu kita di Thailand gak lama dan tiket pesawat ke Chiang Rai juga gak selisih banyak dengan tiket kereta ke Chiang Rai, jadinya kita naik pesawat aja. Bawa satu tas kecil buat baju seperlunya. Koper ditinggal di hotel di Bangkok. Nantinya kami kembali ke hotel yang sama, jadi resepsionisnya bisa dititipin koper. 

Berangkat dari hotel jam 05.00 pagi menuju Don Mueang airport Bangkok, flight kita jam 07:15 naik AirAsia. Harga pesawat dari Don Meuang, Bangkok ke Chiang Rai IDR 397.900. Kemudian drama terjadi. Wkwkwkwk. Pesawat kami direschedule jadi penerbangan sore. Karena kami gak pengen itinerary kami hancur lebur, akhirnya yaudah deh beli tiket pesawat baru, Nok Air IDR 804.000. Sedih banget. Gak jadi murah deh. Mana itu tiket Air Asia nya gak bisa direfund. Tapi mau gimana lagi. Biar jadi pembelajaran di kemudian hari, bahwa ternyata ada variable pengganggu yang bisa aja muncul buat ngerusak itinerary. Berikut table rincian pengeluaran ku di Chiang Rai. Minus biaya makan, beli oleh-oleh, dan souvenir. Semua biayanya sudah diconvert ke rupiah ya. 


Di Chiang Rai, kami cuma ke Wat Rong Khun (White Temple) dan ke Lalitta Cafe. Dua tempat ini cantik banget sumpah. Wat Rong Khun ini tipe bangunannya beda  banget sama temple yang ada di Bangkok. Trus Lalitta Cafe ini juga tempatnya instagramable parah. Happy banget. 

Selesai di Chiang Rai, kami melanjutkan perjalanan ke Chiang Mai naik bus. Namanya Green Bus, beli tiket on the spot jam 14:00 siang. Oiya, petugasnya ramah, aku nanyain musholla, dibukain ruang kosong disamping loket biar aku bisa sholat. Nice. Perjalanan naik bus dari Chiang Rai ke Chiang Mai itu vibes nya kayak di Kalimantan. Kanan kiri hutan. Tapi sinyal selalu available. Dan jalan aspalnya luas dan bagus. Seneng banget. Kayaknya perjalanan ke Thailand tahun ini aku disambut dengan sangat baik oleh semesta. Bawaannya happy terus. 

Sampai di Chiang Mai sore, mandi, sholat, trus jalan ke pasar malem. namanya Kalare Night Bazaar. Disini banyak makanan yang aman kita makan. Ada makanan yang unik juga, buaya panggang sama serangga ada juga disini.  Wkwkwkwk. Harganya juga jauh lebih murah daripada di Bangkok. Kalau mau beli oleh-oleh baju, bisa disini juga.

Oiya, kami stay di Y Smart Hotel. Hotelnya beneran nyaman dan murah. Bersih dan jaraknya sangat dekat dengan terminal bus Chiang Mai. Tinggal jalan kaki doang. Very Recommended. Paginya kami pergi ke tempat-tempat yang udah kmai rencanakan sebelumnya. Karena sewa motor gak bisa (gak punya SIM internasional), jadinya kami sewa sepeda. Itu juga udah asik kok. Bisa menikmati jalanan Chiang Mai yang lenggang dan nyaman. Jarak antar Wat juga deket. Jadi bisa banget ditempuh pakai sepeda. Wat yang kami kunjungi disini ada Wat Phra Singh Woramahawihan, Wat Chedi Luang, sama satu lagi lupa namanya. Seperti biasa, laper, melipir dulu di 7-11 buat beli makan sama minum. Suatu saat bakal kembali lagi kesini, insyaAllah. Masih banyak hal yang belum aku explore di Chiang Rai dan Chiang Mai. Pengeluaran selama di Chiang Mai (sekali lagi, minus makan dan beli oleh-oleh) aku taruh di table ini ya...

 
Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Mungkin next post aku bakal cerita soal Singapore. 

No comments:

Post a Comment